![]() ![]() ![]() ![]() /> |
Naega Neo 부인 pt. 6
2012년 8월 3일 | 2:40 오후 | 0 star
Young
Mi POV.
“
Kheumanhae.” Seruku sambil mendorongnya pelan.
“
Wae? Kau masih marah?” tanyanya dengan raut kecewa.
“
Pulanglah.” Pintaku. Entah kenapa, mataku tiba-tiba menjadi berkaca-kaca.
“
Kita pulang bersama.” Serunya lalu berdiri dan menarik tanganku.
“
Aniyo, kau pulanglah sendiri.” Seruku sambil melepas tangannya.
“
Kalau gitu, aku akan menemanimu disini.” Tawarnya.
“
Pulanglah. Yesung oppa.” Panggilku saat melihat Yesung oppa didepan pintu.
“
Kau bisa antarkan Se Hun pulang?” tanyaku.
“
Euh, ne. Se Hun-ah, kajja.” Ajak Yesung oppa.
“
Young Mi-ah.” Seru Se Hun dengan tatapan penuh arti. Tapi aku langsung kembali
berbaring dikasur dan menyelimuti diriku.
Aissh, aku tidak bisa tidur.
Melihat tatapannya seperti tadi, membuatku merasa bersalah. Tapi, ini bukan
salahku saja. Dia juga salah.
Tiba-tiba
saja, mataku terus mengeluarkan air mata.
“
Naega wae?” seruku pelan sambil mengelap air mataku.
......................
Dikantor.
“
Tinggal dirumah kami saja, sampai masalahmu dan Se Hun selesai.” Tawar Young
Hee eonni saat kami memasang aksesoris di gaun pesanan klien.
“
Gwenchana?” tanyaku.
“
Eum. Pulang dan ambil beberapa bajumu, biar aku yang selesaikan ini.” Pinta
Young Hee eonni.
...........................
Dirumah.
Se
Hun sudah berangkat. Kulihat, tidak ada piring kotor di wastafel dapur. Aku
juga mengecek kulkas.
“
Apa dia tidak makan? Biasanya dia membuat omelet kalau aku tidak menyiapkan
sarapan. Tapi ini, telurnya masih utuh. Tidak berkurang satupun.”
Setelah
aku mengambil koper ukuran sedang dilemari, aku langsung memasukkan semua
kebutuhan pribadiku kedalam koper.
“
Oh, dompetnya tertinggal.” Seruku setelah melihat dompet Se Hun tergeletak
dilantai dekat lemari.
Setelah
aku mengambilnya, kubuka dan kulihat dia menyimpan foto kita saat kencan
pertama kita disebuah cafe.
“
Kau ternyata masih menyimpannya. Ah, benar. Apa dia menyimpan kartu nama D.O
disini?” tanyaku lalu mencarinya. Ternyata ada.
“
Aku harus menyimpan nomornya.” Seruku lalu mengetik nomor Hp D.O dan
menyimpannya dikontak Hp-ku.
Saat
aku mau keluar rumah, Se Hun datang dan syok melihatku membawa sebuah koper.
“
Kau mau kemana?” tanyanya gugup dengan matanya yang sedikit membesar.
“
Sampai pengacaraku selesai mengurus perceraian kita, aku akan tinggal dirumah
Young Hee eonni.” Jelasku.
“
P-perceraian?” tanyanya gugup.
“
Heum. Aku tidak ingin terus seperti ini. Aku harus pergi sekarang.” Seruku lalu
memakai sepatuku dan keluar.
“
Gajima.” Pinta Se Hun sambil menggenggam lenganku.
“
Aku, harus cepat kembali. Ada gaun yang harus diselesaikan.” Seruku sambil
melepas genggamannya.
“
Jaga pola makanmu.” Seruku pelan lalu pergi meninggalkannya.
.............................
Saat
jam istirahat.
“
D.O-sshi. Ini aku, istrinya Se Hun. Kita bisa bertemu?” tanyaku saat aku
meneleponnya.
“ Baiklah, tapi cafe didepan
kantorku saja ya?”
“
Baiklah, gamsahamnida.” Seruku lalu menutup teleponnya.
............................
Dicafe
depan kantor Se Hun.
“
Ah, sebelumnya kita belum berkenalan secara resmi.” Seru D.O saat aku sudah
duduk didepannya.
“
Ah, benar. Annyeong haseyo, Kang Young Mi imnida.” Seruku sambil sedikit
menunduk.
“
Kang Young Mi. Apa aku boleh tahu, kau dulu di SMA mana?” tanya D.O.
“
Sewon High School, waeyo?” tanyaku.
“
Kau, angkatan keberapa?” tanyanya lagi.
“
Kalau tidak salah, aku angkatan ke-12.”
“
Kau dulu kelas 11-3 bukan? Nan, Do Kyungsoo, apa kau tidak ingat? Pantas saja,
mukamu familiar.” Seru D.O.
“
Do Kyungsoo. Aah, kau namja yang dulu minta padaku untuk kenalan dengan Young
Hee eonni bukan. Waah, sudah lama kita tidak bertemu.” Seruku sambil memegang
kedua tangannya.
“
Pantas saja, saat kita bertemu aku merasa kalau wajahmu familiar. Ternyata aku
benar, kita teman sekelas dulu. Bagaimana dengan Young Hee?” tanya D.O sambil
tersenyum.
“
Young Hee eonni? Dia baik-baik saja, dia baru saja melahirkan.”
“
Melahirkan? Dia sudah punya suami?!”
“
Eum, kau tidak tahu? Ah, benar. Reuni kemarin kau tidak datang.”
“
Eum, aku terlalu sibuk. Ah benar, kenapa kau minta bertemu?”
“
Soal Se Hun.” Seruku. Tiba-tiba saja, Hp-ku berbunyi.
“
Yeoboseyo.” Seruku pada Se Hun yang sedang meneleponku.
“ Kau dimana?”
“
Nan? Aku, dikantor dengan Young Hee eonni.” Jawabku gugup.
Pik.
“
Aneh, tiba-tiba saja menelepon, lalu mematikannya.” Gerutuku.
“
Kenapa kau tidak bilang kalau kau tidak dikantor?” tanya Se Hun.
“
Aku tidak ingin dia tau. Aku hanya takut dia salah paham.” Jelasku.
......................
Se
Hun POV.
Jam
istirahat.
Akhirnya
setengah dari tugasku selesai. Setelah aku membereskan dokumen-dokumenku, aku
mencari D.O untuk makan siang bersama. Tapi dia tidak ada dimejanya. Kuputuskan
untuk makan siang dicafe depan kantor sendirian.
“
Oh, bukannya itu D.O? siapa yeoja didepannya?” tanyaku saat melihatnya didalam
cafe bersama seorang yeoja.
“
B-bukannya itu, Young Mi? Kenapa dia memegang tangannya? Apa yang mereka
bicarakan? Sampai sampai, Young Mi sebahagia itu.” Tanyaku bingung.
Jangan jangan, Young Mi selingkuh?!
Aku langsung mengambil Hp-ku dan menelepon
Young Mi.
“ Yeoboseyo.”
“
Kau dimana?”
“ Nan? Aku, dikantor dengan Young
Hee eonni.” Mendengar jawabannya
seperti itu, aku langsung menutup teleponku.
“
Cih, beraninya dia berbohong padaku.” Ketusku. Tiba-tiba saja, maag-ku kambuh.
“
Aaaarrhh.” Rintihku.
“
Aaahhh, jjinja apho.” Seruku sambil duduk disebuah bangku dicafe.
.....................
Young
Mi POV.
“
D.O-yaa, aku ingin tanya tentang yeoja bernama Jessica.” Seruku.
“
Waeyo?” tanya D.O sambil menyeruput minumannya.
“
Changkamman.” Seruku.
Entahlah, tiba-tiba saja,
perasaanku tidak enak. Seperti perasaan yang biasa kurasakan saat Se Hun
maag-nya kambuh.
“
Young Mi-yaa, waeyo? Gwenchana?” tanya D.O.
“
Eum, gwenchana. Ah, geurae. Yeoja bernama Jessica itu, apa dia pacaran dengan
Se Hun?” tanyaku ragu.
“
Ah, itu. Jessica, bagi Se Hun itu hanya benalu.” Jawab D.O.
“
Ne?”
“
Eum. Se Hun sebenarnya benci dengannya, karena dia selalu membuntutinya.” Jelas
D.O.
“
Jjinja? Tapi mereka berciuman dirumahku kemarin.” Seruku.
“
Ah, masalah itu. Tadi pagi Se Hun sudah cerita padaku.”
..........................
Author
POV.
Setelah
Young Mi pergi untuk membeli soju, Se Hun langsung membereskan piring kotor
bekas jajangmyeon tadi.
Ting
tong.
“
Ah, Young Mi sudah pulang. Kenapa tidak langsung masuk saja?” tanya Se Hun lalu
membukakan pintu untuknya.
“
Yaa, kau lama sekali. J-jessica?!” seru Se Hun kaget setelah melihatnya.
“
Oppa~” serunya manja sambil memeluk Se Hun.
“
Yaa, lepaskan!” pinta Se Hun sambil
mendorong Jessica.
“
Oppa, kenapa kau seperti itu? Aku masuk yaa.” Seru Jessica lalu memakai sandal
rumah Young Mi.
“
Yaa, jangan pake sandal itu.” Pinta Se Hun. Tapi Jessica menghiraukannya.
“
Pulanglah.” Pinta Se Hun.
“
Shireo.”
“
Yaa, Jessica Jung.” Seruku lalu menghampirinya.
“
Oppa. Aku akan pulang, tapi turuti permintaanku.” Pinta Jessica.
“
Aissh, Mwoya–“ belum selesai Se Hun bicara, Jessica mencium bibir Se Hun.
......................
Young
Mi POV.
“
Setelah itu, kau pulang dan melihatnya dengan Jessica bukan?” tanya D.O setelah
dia menceritakan semuanya.
“
Aissh, eotteokhe. Aku melakukan kesalahan besar.” Seruku gugup.
“
Kesalahan apa?”
“
Aku sudah minta cerai dengannya.” Jawabku gugup.
“
Mwoya? Ah, nanti lagi ceritanya. Aku permisi ke toilet.” Seru D.O lalu
Ah, bagaimana ini. Apa yang harus
kulakukan.
“
Yaa, Young Mi-yaa, Se Hun di UGD sekarang. Maag-nya kambuh sangat parah.” Seru
D.O saat dia kembali dari toliet.
“
Jeongmal?!” tanyaku kaget.
“
Jessica baru saja meneleponku. Dia yang membawanya ke UGD.” Jelas D.O.
“
Kau mau ke rumah sakit bersamaku?” tawar D.O.
“
Baiklah.”
.....................
Dirumah
sakit.
“
Ah, itu Se Hun.” Seru D.O, akupun mengikutinya ketempat Se Hun.
Kenapa yeoja itu disini, aissh.
Tiba-tiba
saja, Se Hun mengelus pipi yeoja itu.
“
Gomawo.” Seru Se Hun.
to be continue... 라벨: EXO, Fan Fiction, Oh Se Hun, Romance, Sequel |