![]() ![]() ![]() ![]() /> |
Shining Star part 2
2012년 5월 3일 | 7:36 오후 | 0 star
Jae
Bum POV.
“
Yaa, Jae Bum-ah. Lihat beranda diatas sana.” Seru Dong Joo sambil menunjuk arah
yang dia maksud.
Akupun
langsung melihat kearah yang ditunjuk Dong Joo.
K-kim, Kim Mi Rae?
Spontan,
aku langsung ingin pergi dan mencarinya. Tapi semua itu terhalang karena murid
Pyung Han menghalangiku untuk pergi. Penjagapun langsung mengamankanku dan
rombonganku.
...........................
Setelah
jumpa pers selesai, aku dan Dong Joo memutuskan untuk berjalan-jalan di sekolah
ini.
“
Yaa, Jae Bum-ah, kau tidak ingin melihat kamar kita?” tanya Dong Joo.
“
Kamar kita?”
“
Eum. Selain kita sekolah disini, kita juga disuruh menginap di asramanya juga.”
“
Mwo? Aniyo, aku tidak mau.”
“
Lalu, kau mau tidur dimana? Didepan apartemen kita? Manajer hyung sudah
mengganti sandi apartemen kita. Jadi, mau tidak mau, kau harus tidur disini.”
“
Pantas saja mereka menyuruhku membawa koper bajuku. Aissh, lama-lama aku bisa
gila.”
“
Annyeong haseyo.” Seru seorang yeoja.
“
Wae? Kau ingin meminta tanda tanganku?” seruku pada yeoja itu.
“
Aniyo, aku ingin meminta tanda tangan Dong Joo oppa.” Seru yeoja itu yang
sontak membuatku kaget. Dong Joo yang berdiri disebelahku hanya bisa tertawa.
“
Aigoo, neomu kyeopta. Siapa namamu?” tanya Dong Joo sambil mengambil note dan
bolpen yeoja itu.
“
Lee Hyo Sung. Ah, gamsahamnida.” Seru yeoja itu dan membungkuk sebelum dia
pergi.
“
Aigoo, Lim Jae Bum. Kau dicampakkan seorang yeoja, hahaha.” Seru Dong Joo dan
duduk disebuah panggung kecil yang ada didekat kantin sekolah ini.
“
Aigoo, yaa yaa yaa. Saking bangganya sampai sampai kau memandanginya terus
menerus.” Seruku.
“
Yaa, Lim Jae Bum. Lihat, Hyo Sung memamerkan tanda tangannya pada siapa.”
“
Aigoo, saking bangganya kau sampai hafal namanya.”
“
Lihatlah dulu.” Seru Dong Joo sambil memaksaku untuk melihatnya.
..........................
Mi
Rae POV.
Aku
hanya duduk dan memainkan gitarku di bangku dekat panggung mini sekolahku. Akhirnya
aku menghibur diriku dengan menyanyikan sebuah lagu. Namun aku menundanya
karena Hyo Sung datang kearahku dengan gembira.
“
Mi Raaaeee~ aku dapat tanda tangan Dong Joo oppa. Dia baik sekaliiii.” Seru Hyo
Sung riang.
“
Aku sudah bilang, Dong Joo orang yang baik pada fans. Keundae, kenapa kau
memanggilnya dengan sebutan ‘oppa’?” tanyaku. Tapi dia terlalu bahagia sampai
aku dihiraukan.
Akhirnya
aku memulai menyanyikan sebuah lagu
Aku harap air mata ini akan berhenti
menetes suatu hari nanti
Suatu hari, dimana kegelapan ini akan musnah Aku berharap hangatnya mentari dapat mengeringkan air mata Aku harap air mata ini akan berhenti menetes suatu hari nanti Suatu hari, dimana kegelapan ini akan musnah Aku berharap hangatnya mentari dapat mengeringkan air mata Ketika aku merasa sangat lelah Aku ingin melepaskan semua mimpi yang telah aku jaga susah payah Setiap saat aku merasa bahwa aku tidak memiliki apa-apa Kakiku kehilangan kekuatan dan aku terjatuh Aku harap air mata ini akan berhenti menetes suatu hari nanti Suatu hari, dimana kegelapan ini akan musnah Aku berharap hangatnya mentari dapat mengeringkan air mata Setiap hari aku berkata "semuanya akan baik-baik saja" Tapi itu malah membuatku takut sedikit demi-sedikit Aku mengatakan bahwa aku harus percaya diri Tapi aku tidak tau, aku tidak tau sampai kapan aku dapat bertahan. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang Walaupun malam terasa sangat panjang Matahari akan terbit Suatu hari luka di hatiku akan membaik Aku harap itu akan membantuku saat ini Aku harap Tuhan akan menolongku Aku tidak punya kepercayaan iri yang cukup untuk mengatasinya. Aku harap air mata ini akan berhenti menetes suatu hari nanti Suatu hari, dimana kegelapan ini akan musnah Aku berharap hangatnya mentari dapat mengeringkan air mata Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang Walaupun malam terasa sangat panjang Matahari akan terbit Suatu hari luka di hatiku akan membaik Suatu hari... Suatu hari...
(IU-Someday)
Tanpa kusadari, teman-teman seangkatanku
juga mendengarkan nyanyianku. Setelah aku selesai bernyanyi, mereka memberiku
tepuk tangan.
“ Yaa, harusnya kau jangan pergi. Mungkin
sekarang kau sudah menjadi super star-nya korea.” Seru Taemin.
“Kau tahu, kemampuanku lebih baik dari
mereka.” Lanjutnya sambil berbisik.
“ Aku tahu itu.” Seruku sambil berbisik.
Kami berduapun tertawa pelan.
“ Untukku? Gomawo.” Seruku setelah dia
memberikanku sebotol susu pisang sambil tersenyum. Setelah itu, Taemin
meninggalkanku dan Hyo Sung.
“ Yaa, dia hanya memberimu susu pisang?”
protes Hyo Sung.
“ Kau harus menghargai apa yang diberikan
fans-mu. Hadiah yang terpenting adalah, hadiah yang tulus dari hati.” Jawabku.
“ Aigoo aigoo, kau terlalu muluk-muluk.”
Seru Hyo Sung sambil memukul pelan bahuku.
Saat aku dan Hyo Sung asik bercanda,
tiba-tiba seorang namja bertepuk tangan dan berjalan kearah kami.
“ Suaramu masih belum berubah dari dulu.”
Seru namja itu.
“ Kau bicara seperti itu karena cemburu,
Park Dong Joo sshi. Hahaha. Eolmaneyo.” Seruku.
“ Ne, eolmaneyo. Sejak kapan kau bisa
main gitar?” tanya Dong Joo.
“ baru baru ini, bahkan ini pertama
kalinya aku bernyanyi sambil bermain gitar. Hyo Sung yang mengajariku.” Seruku
sambil menyenggol lengan Hyo Sung. Tadi dia tidak bergeming.
“ Aigoo aigoo, lihat dia. Dia sampai
membeku karena terpesona olehmu.” Seruku.
“ A-aku, aku harus ke toilet.” Seru Hyo
Sung dan pergi meninggalkan kami.
“ Apa temanmu selalu seperti itu?” tanya
Dong Joo.
“ Dia seperti itu kalau melihat namja
tampan.”
“ Berarti aku tampan?” tanya Dong Joo
bangga.
“ Tidak bagiku.” Seruku sambil tertawa.
“ Mi-mi Rae-yaa, annyeong.” Seru seorang
namja padaku.
..............................
Jae Bum POV.
“ Mi-mi Rae-yaa, annyeong.” Seruku
sedikit terbata. Raut mukanya langsung berubah setelah melihatku.
“ Eolmaneyo.” Seruku.
“ Heum.” Jawabnya tanpa melihat wajahku.
“ Omo, Mi Rae-yaa.” Seru seorang yeoja
sambil berlari kearahku.
“ Aigoo, niga neomuu bogoshipeoso.” Seru
yeoja itu sambil memelukku.
“ Omo, Krystal-yaa, eolmaneyo.” Seruku.
“ Aigoo, sudah 2 tahun berlalu aku tetap
saja tidak bisa menandingi tinggi badanmu. Padahal aku memakai heels dan kau
hanya memakai sepatu boot.”
“ Mungkin kau bisa menandingiku tahun
depan.”
“ Jjinja?”
“ Aniyo.” Jawabku lalu tertawa.
“ Kim Mi Rae, eolmaneyo.” Seru seorang
yeoja lalu merangkul tangan Jae Bum.
“ Goo Ha Ra, eolmaneyo.”
Saat itu juga, atmosfir berubah menjadi
aneh..
to be continued.... 라벨: f(x), Fan Fiction, friendship, JB, KARA, Kim Jonghyun, Lee Taemin, Lyrics, Romance, school activity, Sequel, SHINee |