![]() ![]() ![]() ![]() /> |
Shining Star part 11
2012년 5월 16일 | 8:00 오후 | 0 star
Jae
Bum POV.
“
Apa kau menunggu lama?” tanyanya saat dia keluar kamar dan mengunci kamarnya.
Omo, yeppeunda. Padahal dia hanya
memakai mini dress magenta, blazer putih dan flat shoes.
“
A-aniyo. Aku baru saja datang.” Jawabku.
“
Kalau begitu, ayo.” Ajaknya malu-malu.
.....................
“
Memang kita menunggu bis jurusan mana?” tanyaku.
“
Myeong-dong.” Jawabnya singkat.
“
Mwo? Apa tidak ada toko yang lebih dekat?” tanyaku.
“
Sepertinya ada, tapi aku tidak tau dimana. Ah, ini bisnya.”
Kami
berduapun langsung masuk dan duduk dibangku belakang.
“
Sepi sekali.” Seruku.
“
Tentu saja, ini kan sudah lewat jam masuk sekolah dan kantor.” Jawabnya.
Sekitar 15 menit perjalanan kami. Dan selama itu, kita tidak
saling bicara sama sekali.
“ Ayo turun.” Ajaknya.
“ Euh? Ah, ne.”
“ Aah, Myeong-dong. Sepertinya aku tidak hanya beli seragam.
Kalau kau ingin pulang, kau bisa naik taksi sendiri nanti.” Pinta Mi Rae.
“ Eum.”
................
“ Semuanya, 75ribu won.” Seru penjaga kasir.
“ Biar aku yang bayar.” Pintaku lalu mengeluarkan dompetku.
“ Terima kasih atas kunjungannya, silahkan datang kembali.”
Seru penjaga toko.
“ Aku akan membayarnya nanti.” Seru Mi Rae.
“ Tidak usah, biar aku yang bayar.” Tolakku.
“ Eh, eh. Bukannya itu Jae Bum? Kenapa dia tidak sekolah?
Siapa yeoja itu?” gunjing seorang fans saat kita keluar dari toko.
“ Kau pulang duluan saja sana, fans-fansmu sudah mengetahui
keberadaanmu.” Pinta Mi Rae
“ Aniyo, gwenchana.” Tolakku.
“
Baiklah. Darawa.” Pinta Mi Rae. Akupun langsung mengikutinya.
“
Kalau kau tidak mau pulang, setidaknya kau harus menyamar dulu.” Seru Mi Rae
sambil memakaikan topi yang dijual pedagang di trotoar.
“
Ah, sama saja. Bagaimana dengan kacamata. Kau pilih lensa coklat atau bening?”
tanya Mi Rae.
“
Bening.” Jawabku.
“
Baiklah, yaah setidaknya orang perlu melihatmu dari dekat untuk mengetahui
kalau kau Jae Bum. Ahjussi, berapa semuanya?”
“
10ribu won.” Jawab ahjussi itu. Mi Rae pun langsung membayarnya.
“
Hutangku tinggal 65ribu won.” Seru Mi Rae.
“
Sudah kubilang, kau tidak perlu membayarnya.
“
Sudahlah, aku tidak enak kalau kau yang bayar.”
...............
Author
POV.
Daripada
kembali kesekolah, mereka memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Seperti pergi
ke pet shop, makan es krim, dan menonton pertunjukan musik jalanan.
Kriing, kriing.
Tiba-tiba
saja, Hp Mi Rae berbunyi.
“
Ah, yeoboseyo.” Seru Mi Rae.
“ Mi Rae-yaa, neo eodiga?” tanya Jong Hyun.
“
Aku, habis beli seragam baru. Seragam lamaku sudah tidak berbentuk lagi.” Jawab
Mi Rae.
“ Pulang sekarang. Ada yang ingin
aku bicarakan.”
..................
Mi
Rae POV.
“
Apa kau yakin?” tanyaku.
“
Aku melihatnya sendiri. Saat istirahat, aku iseng meminjam Hp-nya dan membuka
galeri. Dan foto yang beredar tadi pagi, ada disitu.” Jelas Jong Hyun sambil
melihat keadaan sekitar asrama. Dia takut, kalau ada yang menguping pembicaraan
mereka.
“
Ah, aniyo. Mungkin dia hanya memintanya.” Belaku.
“
Tidak, aku melihatnya di folder hasil jepretan kameranya.”
.................
“ Tidak, aku melihatnya di folder
hasil jepretan kameranya.”
Kata-kata
itu, terus teringan-ingan dikepalaku. Aku bahkan sampai kehilangan
keseimbanganku karena perkataan itu.
Hyo Sung-ah, kenapa kau seperti
itu. Urineun, chingu, geuraechi?
Bruk.
Ah,
saking tidak seimbangnya diriku. Aku sampai menabrak namja didepanku.
“
Gwenchana?” tanya namja itu dan mengulurkan tangannya.
“
Ah, gomawo.” Seruku lalu memegang tangannya agar aku bisa berdiri. Setelah
berdiri, aku langsung membersihkan dan merapikan bajuku lagi.
“
Pasti ada yang membebani pikiranmu sekarang.” Seru namja itu.
“
Bagaimana kau –. Jae Bum?!” seruku setelah melihat siapa sebenarnya namja itu.
“
Kau benar, sedang ada masalah?” tanya Jae Bum.
“
A-aniya.” Seruku.
“
Geotjimal. Buktinya sekarang bibirmu kering.”
“
Ne?”
“
Saat kau sedang banyak pikiran, kau sampai lupa mengoleskan lip balm hingga
bibirmu sekering itu. Bukankah itu kebiasaanmu dari dulu?”
“
Memang masalah apa?” tanyanya.
“
Foto itu.” Seruku.
Ups. Kenapa aku mengatakannya?!
..................
Jae
Bum POV.
“
Memang masalah apa?” tanyaku.
“
Foto itu.” Jawabnya.
Mwo? Apa masalah itu, sangat
membebani dirimu?
“
Gwenchana, aku akan mencari pelakunya.” Seruku.
“
Aniyo, aku sudah tau siapa dirinya.”
“
Nugu? Aissh, aku ada janji sebentar lagi dengan PresDir Baek ingin bicara denganku.
Aku pergi dulu.” Seruku dengan nada menyesal setelah tau jam berapa sekarang.
Tapi
tiba-tiba saja, saat aku ingin pergi, Mi Rae menggenggam tanganku. Aku ingin
menoleh kearahnya, tapi dia melarangnya.
“
3 menit. 3 menit saja seperti ini.” Pintanya.
(Bintang yang
bersinar dilangit.)
(Bintang yang
bersinar jauh dariku.)
(Terlihat seperti kau
jatuh kedalam hatiku.)
(Bintang yang terukir
dihatiku.)
(Bintang yang
bersinar dihatiku.)
(Aku berpikir itu
pasti dirimu.)
(Bisakah kau
mendengar getaran suara itu?)
(Oh, star.)
(Bisakah kau rasakan
gairah hati ini?)
(You’re my star.)
(Dari dulu kala.)
(Aku tahu kau adalah
cinta yang kuinginkan selama ini.)
(Ayo kita bersama
selamanya.)
(Meskipun waktu
berlalu.)
(backsound: Ost.
Heartstring-Star)
Akhirnya,
3 menit berlalu. Waktu yang sangat singkat, namun menyenangkan.
“
M-mianhae.” Serunya.
...............
Mi
Rae POV.
Aissh, kenapa aku bertingkah
sekonyol ini?
“
M-mianhae.” Seruku.
“
Kau harus membayarnya.” Serunya.
“
Membayarnya?”
“
Eum. Kau harus membayarnya dengan ini.” Serunya lalu membalikkan badannya dan
mencium pipiku.
“
1 menit. 1 menit saja, seperti ini.” Pintanya.
Jantungku
terasa berdetak dengan cepat. Begitupun dengannya. Bibirnya yang hangat,
menempel dipipiku yang spontan membuat mukaku sedikit kemerahan.
Ada apa ini? Kenapa dengan diriku
ini? Ah, aniya. Aku tidak boleh seperti ini lagi.
to be continued... 라벨: f(x), Fan Fiction, friendship, JB, KARA, Kim Jonghyun, Lee Taemin, Lyrics, Romance, school activity, Sequel, SHINee |