![]() ![]() ![]() ![]() /> |
Naega Neo 부인 pt. 3
2012년 5월 26일 | 3:38 오후 | 0 star
Setelah aku membersihkan
mukaku dan memakai krim malam, aku langsung pergi kekasur. Kulihat, Se Hun
sedang duduk dikasur dan membaca buku kesukaannya.
“ Kau mau tidur?” tanyanya saat aku sudah menyelimuti tubuhku
dengan selimut.
“ Hem.” Jawabku singkat.
Entah kenapa, perasaanku jadi tidak karuan karena ucapan
Baekhyun tadi.
“ Kau masih memikirkan ucapan Baekhyun?” tanyanya. Tapi aku
tidak menjawabnya dan mulai menutup mataku dan tidur membelakanginya.
“ Jangan seperti itu.” Serunya lalu mengelus kepalaku dari
belakang.
Entah kenapa, tiba-tiba saja, air mataku menetes berkali-kali.
Ada apa denganku ini?
.................................
Se Hun POV.
Jam 24.00
Tiba-tiba saja aku terbangun, entah kenapa. Kulihat, Young Mi
sedang duduk dikasur sambil memeluk kakinya.
“ Young Mi-yaa, kau tidak tidur?” tanyaku pelan.
Changkamman, apa dia
menangis?
Aku langsung duduk dan memegang bahunya.
“ Chagi, gwenchana?” tanyaku panik.
“ Ah, apa aku membangunkanmu?” tanyanya sambil mengelap air
matanya.
“ Kenapa kau menangis?”
“ Entahlah. Seharian ini, hatiku tidak enak.”
“ Apa karena Baekhyun?” dia hanya menggeleng.
“ Sudahlah, lupakan itu.” Pintaku sambil memeluknya dan
membelai rambutnya.
“ Uljima. Ayo tidur lagi.” Pintaku.
................................
Pagi harinya.
“ Kau, sarapanlah sendiri hari ini. Aku ada desain gaun
pengantin pesanan orang yang belum selesai. Aku pergi kerja dulu.”
Serunya saat aku keluar dari kamar mandi.
“ Sarapanlah dulu.” Pintaku.
“ Ani. Gaun pengantin ini akan dipakai siang ini. Aku berangkat dulu.” Jawabnya lalu pergi kerja.
........................
Young Mi POV.
Dikantor.
Ahh, akhirnya selesai
juga gaunnya. Acaranya masih 3 jam lagi, lebih baik aku kirimkan sekarang.
“ Young Hee Eonni, lebih baik kirim gaunnya sekarang saja.” Seruku
pada Young Hee eonni
“ Apa tidak terlalu cepat?” tanya Young Hee eonni.
“ Masalahnya, mendandaninya
membutuhkan waktu lama. Belum lagi memasang beberapa aksen di gaunnya.”
“ Kau benar juga. Baiklah, ambil gaunnya. Kutunggu kau di
mobil.
Aku membuka butik
wedding dress yang kudesain sendiri bersama kakakku, Kang Young Hee. Sebenarnya,
kita berdua kembar, tapi aku lebih nyaman memanggilnya eonni.
Karena
aku bertugas untuk mendesainnya, kakakku bertugas untuk memasarkannya. Kadang,
dia juga membantuku menjahit dan memberi aksen di gaun yang kudesain.
........................
Setelah aku dan Young Hee eonni mengirim dan mendandani
pengantin wanitanya, kami berdua kembali kekantor
“ Ah, ige mwoya? Apa Se Hun yang mengirimnya?” tanya Young Hee
eonni saat dia melihat sekotak ayam goreng dari restoran siap saji dan
setangkai bunga lili kesukaanku diatas meja kerjaku.
“ Ah, tidak mungkin. Mana sempat dia mengirimnya. Makan untuk
dirinya sendiri saja kadang lupa.” Tiba-tiba saja Hp-ku berbunyi. Ada pesan
dari Se Hun.
“ Aissh, kenapa dia mengirimimu pesan. Kenapa dia tidak telpon?” tanya Young Hee eonni sambil memakan ayam yang ada ditangannya.
“ Mungkin dia terlalu sibuk.” Jawabku ketus.
“ Yaa, sesibuk itukah dia? Yesung oppa meskipun sibuk, dia
tetap meneleponku.”
“ Jjinja? Eonni, kalian pernah salah paham?”
“ Ani. Dia termasuk namja yang terbuka padaku. Wae?”
“ Kau sering kekantornya?”
“ Eum, dia yang mengajakku. Kadang kita makan siang berdua. Wae?
Apa dia tidak pernah mengajakmu?”
“ Pernah, tapi dia tidak mengajakku. Aku pernah kekantornya
saat dokumennya tertinggal, dan kemarin saat aku mengirimnya makanan tanpa dia
tahu. Dia menyuruhku untuk tidak sering-sering kekantornya.”
“ Mwoya? Suami macam apa itu? Mana ada suami yang tidak
membolehkan istrinya kekantornya. Pasti ada sesuatu.”
“ Sesuatu?”
“ Ah, ani ani. Nanti kau malah salah paham padanya.”
“ Eonni, katakan saja.”
“ Entahlah, ini hanya pendapatku. Dia bersikap seperti itu
mungkin, karena ada, ah ani.”
“ Katakan sajaa. Jebal.”
“ Mungkin, dia tidak ingin orang tahu dia punya istri. Atau,”
“ Atau apa?”
“ Dia, selingkuh.” Jawab Young Hee eonni gugup.
S-selingkuh? Mana mungkin Se Hun seperti itu. Tapi,
mungkin saja dia selingkuh.
.........................
Dirumah.
“ Oppa.” Seruku pelan saat kami makan malam.
“ Wae? Tumben kau memanggilku oppa.” Tanyanya sambil memakan
makanannya.
“ Apa kau sudah bilang ke Baekhyun kalau aku istrimu?” tanyaku
gugup.
“ Uhuk.” Tiba-tiba saja dia tersedak setelah mendengar
pertanyaanku. Akupun langsung memberinya segelas air, lalu dia meminumnya.
“ Mianhae.” Seruku. Dia tidak menjawab pertanyaanku.
“ Menurut Young Hee eonni –“
“ Aku sudah selesai.” Potongnya lalu pergi keruang kerjanya.
Kau kenapa? Aku bahkan
belum menyelesaikan ucapanku. Dulu, dulu kau tidak seperti ini. Kenapa kau
berubah?
........................
Tok tok.
Setelah aku mengetuk pintu ruang kerjanya, aku
masuk sambil membawa sepiring buah melon, kiwi, anggur, dan apel dan segelas
air untuknya.
Setelah aku menaruhnya di coffe table dekat meja kerjanya,
akupun keluar meninggalkannya.
“ Kenapa langsung keluar?” tanya Se Hun sambil mengetik
laporannya.
“ Makanlah buahnya, kau tadi tidak makan banyak.” Seruku.
“ Kau kenapa? Jangan dingin seperti itu.” Seru Se Hun sambil
berdiri lalu memegang telapak tanganku.
“ Aku, aku masih harus mengurus PO toko online-ku.” Seruku sambil
melepas tangannya lalu keluar.
Kau yang
harusnya kutanya seperti itu. Kau kenapa? Kenapa kau berubah. Aku menginginkan
Se Hun oppa yang dulu.
.........................
Setelah semua tugasku selesai, aku langsung bersiap-siap untuk
tidur, meski ini masih jam setengah 9. Rasanya, hari ini lelah sekali. Entahlah,
perkataan Young Hee eonni membebaniku dan makin membuatku merasa lelah.
“ Kau sudah mau tidur?” tanya Se Hun yang masuk saat aku sudah
berbaring dikasur, tapi aku tidak menjawabnya dan memutar badanku.
.............................
Se Hun POV.
“ Kau sudah mau tidur?” tanyaku saat aku masuk kamar dan
melihatnya sudah berbaring dikasur. Tapi dia tidak menjawabnya dan malah badannya.
“ Yaa, kau kenapa sih? Seharian ini kau aneh sekali.” Ketusku
sambil membuka kancing bajuku, tapi dia tetap tidak menjawabnya. Melihatnya hanya
diam saja, aku langsung menghampirinya dengan kancing bajuku yang terbuka
sebagian.
“ Yaa, kenapa kau menangis lagi?” tanyaku gugup setelah
melihatnya menangis.
“ Aniyo, gwenchana.” Jawabnya sambil menghapus air matanya.
“ Katakan saja padaku, apa kau sedang ada masalah?” tanyaku
sambil membantunya menghapus air matanya.
“ Aku ingin kekamar mandi.” Jawabnya. Dan lagi-lagi, dia tidak
menjawab pertanyaanku.
...............................
Young Mi POV.
Naega
wae? Kenapa aku jadi seaneh ini? Apa, karena perkataan Young Hee eonni? Mungkinkah
Se Hun selingkuh? Mungkin saja. Mungkin karena itu, dia tidak ingin aku datang
kekantornya tanpa bilang padanya dulu.
Setelah aku puas menangis dikamar mandi, aku langsung keluar
dari sana. Kulihat, Se Hun berdiri didepan pintu kamar mandi. Saat aku ingin
lewat, dia malah menghalangiku.
“ Aku ingin tidur.” Seruku.
Dia tidak menjawabnya, tapi dia justru memegang kepalaku
dengan kedua tangannya yang hangat, dan menciumku.
Ppoppo aniya? Hajiman,
kisseu?!
Belum pernah dia menciumku seperti ini, ini pertama kalinya.
Saat aku ingin melepasnya, dia justru semakin mengeratkannya.
“ Jangan seperti ini.” Serunya setelah melepas ciumannya.
“ Hem?” tanyaku.
“ Jangan bersikap seperti ini, kumohon.” Tanpa menjawabnya,
aku langsung kembali kekasur dan tidur.
to be continued... 라벨: EXO, Fan Fiction, Oh Se Hun, Romance, Sequel |