![]() ![]() ![]() ![]() /> |
[Fan Fiction] Please, Remember Me part 7
2012년 1월 12일 | 6:28 오후 | 0 star
“ Nuguyeo?” tanyaku pada yeoja itu. “ Ah, Park Hye Ri imnida. Aku kekasihnya Yesung oppa.” Aku syok sekali mendengar ucapan yeoja itu. Park Hye Ri? Bukannya dia yeoja yang dibicarakan Yesung dimimpiku? “ Kau siapa?” tanya Hye Ri. “ Kang Young Hee. Aku temannya Yesung sshi.” Jawabku bohong. Yesung sangat syok mendengar jawabanku. “ Ahh, jadi kau yang bernama Kang Young Hee.” ‘ kenapa dia bisa tahu namaku?’ pikirku dalam hati. “ Hye Ri, cepat kembali.” Pinta Yesung “ Oppa.” Seru Hye Ri manja. “ CEPAT KEMBALI.” Kali ini, Yesung benar-benar marah. Akhirnya, Hye Ri pergi dengan terpaksa dan memandangku sinis. “ Chagiya, kenapa kau berbohong?” “ Berhenti memanggilku chagiya. Lagipula, kalau aku juga mengaku sebagai kekasihmu, masalahnya akan semakin besar.” “ Kau percaya dia adalah kekasihku? Dia hanya Hoobae-ku, tidak lebih. Dia saja yang menganggap ini berlebihan.” “ Lalu? Kenapa kau tidak kenalkan aku padanya? Kau malah menyuruhnya pergi.” Yesung hanya termenung dan tidak menjawab apapun. Karena aku kecewa dengannya, aku langsung meninggalkannya. Tapi, tangannya memegangku dan berharap aku tetap disini. “ Kita akan jelaskan semuanya nanti malam padanya. Sekarang, kita ganti baju dulu.” Jawabnya. Dia langsung mengajakku kehotel tempat dia menginap. “ Kau tidak jadi mengembalikan ini semua kan?” tanyanya dengan nada bercanda sambil mengarahkan box itu padaku. Tapi aku tidak menjawabnya. Rasanya aku ingin menangis dan memukulinya, tapi aku harus menahannya sekarang. Young Hee-ah be strong! ............... Aku dan Yesung menunggu Hye Ri di salah satu cafe yang ada di hotel itu. Semoga saja Yesung tidak bohong, semoga saja mereka hanya sebatas teman. “ Ah, mianhae oppa karena aku terlambat. Oh, Young Hee sshi.” Seru Hye Ri setelah mengetahui keberadaanku, dan dia masih memandangku sinis. “ Annyeong haseyo.” Jawabku. “ Oppa, kenapa kau mengajakku bertemu?” tanya Hye Ri riang. “ Hye Ri, aku ingin mengenalkan dia.” Seru Yesung sambil merangkul pundakku. “ Aku sudah tahu dia. Namanya Young Hee, dia temanmu. Berhentilah merangkulnya!” pinta Hye Ri. “ Apa aku tidak boleh merangkul kekasihku sendiri.” “ Oppa, tapi aku kekasihmu!” seru Hye Ri. “ Kapan aku memintamu menjadi kekasihku?” tanya Yesung “ Jadi oppa, selama ini kau mengajakku makan bersama, jalan jalan-“ “ Kita pergi karena membicarakan masalah pekerjaan.” “ Tapi kamu juga sangat memperhatikanku. Ingat saat ada seseorang yang hampir menabrakku?” “ Aku hanya mencoba melindungi Hoobae-ku, apa itu salah?” “ Oppa..” Aku hanya terdiam melihat mereka saling adu mulut. Sebenarnya aku senang Yesung membelaku, namun aku juga kasihan pada Hye Ri. “ Apa karena yeoja ini, makanya kau bicara seperti itu?” tanya Hye Ri sambil melihatku. “ Ini tidak ada hubungannya dengan Young Hee.” Jawab Yesung. “ Kalau memang dia kekasihmu, mengapa dia tidak menemanimu di Cheonan saat kau sakit? Kudengar, dia juga yang menyebabkan kecelakaanmu oppa.” Tanya Hye Ri. Mataku langsung terbelalak mendengar ucapan Hye Ri. “ Ini sama sekali bukan salahnya, arasseo.” Bela Yesung. “ Baiklah, aku menyerah. Sampai mati, mungkin hanya dia yang kau bela, oppa. Tapi setidaknya jangan yeoja ini.” ‘ ini bocah minta dihajar ya?’ batinku. “ Meskipun umurku dan dia sama, tapi sepertinya aku lebih dewasa darinya. Seharusnya kau memilih yeoja yang lebih cantik dan baik dariku.” Sindir Hye Ri. ‘ Bagaimana dia tahu umurku?’ pikirku. “ Kau seperti sudah mengenalnya sejak lama.” Ketus Yesung. “ Memang. Aku sudah mengenalnya dari dulu.” Jawab Hye Ri sambil tersenyum sinis. Jangan-jangan dia Stalker! “ Aku tidak kuat mendengar perkataanmu. Chagiya, ayo kita kembali.” Ajak Yesung sambil menarik lenganku. “ Changkaman.” Seru Hye Ri. Dia bangun dan mendekatiku. “ Kau akan menyesali semua ini.” Bisiknya ditelingaku. Lalu dia keluar dari cafe. Apa yang dia maksud? Apa dia benar-benar marah karena semua ini. Lagipula, ini salahnya karena terlalu menganggap ‘lebih’ pada Yesung oppa. “ Young Hee-ah, aku sudah jelaskan semuanya. Kau sudah tidak marah lagi kan?” tanya Yesung. “ Aniyo, oppa.” Jawabku sambil tersenyum. Setelah mendengar jawabanku, Yesung langsung tersenyum lega karena aku tidak marah lagi padanya. ................ “ Kau tidur diatas ya.” Pinta Yesung. “ Oppa, lalu kau tidur dimana?” tanyaku khawatir. “ Aku akan memesan extra bed nanti, tenang saja.” Jawab Yesung sambil mengelus kepalaku. Beberapa menit kemudian, ada 2 namja yang berkerja sebagai room service datang dan menaruh extra bed dikamar Yesung. “ Gamsahamnida.” Seru Yesung sambil memberi mereka tip. “ Ah, gamsahamnida.” Seru namja itu sambil membungkuk, lalu mereka pergi. Setelah itu, Yesung mengambil sebuah celana training abu abu dan kaus berwarna putih dari dalam lemari. “ Pakai ini.” Pinta Yesung sambil menyerahkan baju dan celana itu. “ Gwencahanayeo, oppa.” Tolakku. “ Apa kau ingin tidur menggunakan dress itu?” tanya Yesung sambil menahan tawa. ‘ dia benar’ batinku. “ Baiklah.” Seruku sambil mengambil baju itu. Setelah aku ganti baju dikamar mandi, kulihat ke kaca yang ada dikamar mandi. Sungguh, baju dan celana ini terlalu besar untukku! “ Aku seperti adik yang memakai baju oppa-nya.” Seruku. Setelah puas berkaca, akupun keluar dari kamar mandi. Kulihat, Yesung sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya. “ Oppa, kau sedang mengerjakan sesuatu?” tanyaku. “ Ah, iya. Aku sedang mengerjakan proposal untuk partner perusahaan kami. Aigoo, kau lucu sekali memakai baju itu.” Jawab Yesung sambil berjalan kearahku. “ Hihihi, aku terlihat seperti adikmu.” “ Adikku yang sangat manis.” Serunya sambil mencubit pipiku. “ Oppa, aphayeo.” Seruku sambil melepas cubitannya dan mengelus pipiku. “ Aaahh, jangan maraah.” Seru Yesung manja. “ Aniyo oppa.” Jawabku sambil memandangnya. “ Ah, keundae. Bukannya kau sudah resign dari pekerjaanmu, oppa?” tanyaku. “ Memang. Tapi sebulan terakhir aku melamar di Parang.” “ Omo! Parang? Chukkae.” Seruku riang. “ Gomawo.” Serunya. “ Oppa, bogoshipeo.” Seruku sambil memeluknya. “ Na Do.” Jawab Yesung sambil mengelus kepalaku. “ Kau lapar?” tanya Yesung. “ Hemm.” “ Kita pesan pizza ya.” “ Ne.” Jawabku riang sambil melepas pelukanku. Yesung langsung menelepon restoran pizza dan memesannya. “ Yeoboseyo. Ne, saya mau memesan pizza untuk 2 orang..... toppingnya?” “ Topping keju mozarella dan daging asap.” Seruku pelan. “ Topping keju mozarella dan dagin asap... ne, antar di Busan Hotel kamar 704.... ne, gamsahamnida.” Kata Yesung lalu menutup teleponnya. “ Huwaa, sudah lama aku tidak makan pizza.” Seruku riang. “ Jjinja?” “ Hemm.” “ Aigoo, mungkin sekarang aku harus sering-sering mentraktirmu pizza.” “ Hihihi.” “ Ah ne, oppa. Kenapa kau memintaku menemuimu di Busan?” “ Setelah kita bertemu dicafe itu, atasanku meneleponku untuk menyuruhku pergi ke Busan untuk menemui orang dari pihak perusahaan dari partner kami dan survei lokasi disini. Rencananya kita akan membuat iklan perusahaan disini.” Jawabnya. “ Aah, kukira ada apa. Berarti, Hye Ri juga ditugaskan disini?” “ Sebenarnya, hanya aku yang ditugaskan. Aku juga kaget waktu melihatnya menungguku dikantor cabang kemarin malam.” “ Sepertinya, dia benar-benar menyukaimu.” Godaku. “ Yaa, jangan bahas dia lagi.” “ Arasseo.” Seruku sambil menahan tawa. Akhirnya, yang ditunggu-tunggu datang juga. Delivery Man yang mengantarkan pesanan kami tiba. Yesung langsung mengambil pesanannya dan membayarnya, tidak lupa dia memberinya tip. Baik sekali ^^. Sekitar 15 menit kami selesai makan... “ Oppa, kau tidak ganti baju?” tanyaku. “ Aniyo, aku pakai baju ini saja.” Jawab Yesung. “ Oppa, kau akan tidur menggunakan celana jeans dan kemeja putih yang kau pakai? Jangan jangan,, ini satu satunya baju tidur yang kau bawa?” tanyaku sambil menunjuk baju Yesung yang kupakai. “ Gwenchanayeo, kau saja yang pakai.” “ Geuraeyeo?” tanyaku sedih. “ Neeee..” “ Sudah malam, ayo tidur.” Ajak Yesung. “ Hemm.” Jawabku sambil menganggukkan kepalaku. Sementara Yesung membuang sampah, aku berjalan menuju kasurku. Agak miris sebenarnya kalau aku tidur diatas sedangkan dia tidur dibawah. Tapi mau gimana lagi, Yesung yang menyuruhku. “ Kau tidak tidur?” tanya Yesung. “ Oppa, kau saja yang tidur diatas.” Pintaku. “ Shireo, kau saja.” “ Wae?” tanyaku. “ Sudahlah, apa salahnya tidur diatas.” “ Aku hanya kasihan saja melihatmu tidur dibawah sedangkan aku tidur diatas.” “ Aigoo, gie yeoja.” Seru Yesung sambil mengacak-acak rambutku. “ Untuk apa kasihan, toh juga aku tidur di kasur yang empuk.” Lanjutnya. ‘benar juga.’ Pikirku. “ Sudah, ayo tidur.” Pintanya. Akhirnya aku tidur diatas dan dia tidur dibawah. Saat aku ingin memejamkan mataku untuk tidur, tiba tiba saja Yesung mendekatkan mukanya kearahku. “ Oppa..” Kataku syok. Tanpa ijin dariku terlebih dahulu, Yesung mencium keningku! Cukup lama dia mengecup keningku. Jantungku rasanya berdetak cepat sekali, aku juga merinding saat itu. Omo oppa, kheumanhae! Kau bisa membuatku gilaa >.< “ Saranghae, Kang Young Hee.” Serunya sambil menghentikan kecupannya. “ Tidurlah yang nyenyak, besok kita akan kembali ke Seoul sekitar jam 11. Selamat malam.” Serunya sambil mengelus pipiku. To Be Continue... 라벨: Fan Fiction, Romance, Super Junior, Yesung |