![]() ![]() ![]() ![]() /> |
Who Are U?
2012년 10월 20일 | 1:26 오후 | 0 star
........................................................................................................................................
Mian kalo agak bingung soal Point of View-nya. Kalo font-nya ganti, itu POV-nya juga ganti.
Happy reading ^^.
-Kang Young Hee-
........................................................................................................................................
Seperti biasa, setelah
kuselesaikan semua tugas sekolahku aku langsung menyalakan laptop-ku dan Log In
di messenger yang biasa kugunakan. Dan untungnya, saat itu Hanna sedang on
messenger.
Hanna,
sebenarnya itu bukan nama aslinya, dia sahabat virtual-ku di akun messenger.
Kudengar dia tinggal di Seoul, tapi dia tidak memberitahuku dimana rumahnya.
Aku bingung kenapa dia merahasiakan identitasnya di aku messenger ini. Meskipun
begitu, aku tetap suka berteman dengannya, lagipula dia juga yeoja yang asik dan
easy going. Dia juga sering mengajariku bahasa inggris.
Me:
Hanna-yaa~
Hanna: Chanyeol-ah, akhirnya kau on juga ^^
Me:
kkk~ apa kau menungguku?
Hanna: ah, tidak juga :p how’s life?
Me:
not bad, you?
Hanna: pretty bad -_-
Me:
haha, waeyo?
Hanna: hoobae-ku menumpahkan jus
strawberry-nya di white skirt yang kupakai tadi. Dan dia tidak mau minta maaf.
Me:
aissh, hoobae macam apa itu?! Sombong sekali. Kau sudah makan?
Hanna: anii, aku tidak selera makan. Kau?
Me:
sudah tadi. Makanlah, nanti kau sakit.
Hanna: anii, gwenchana. Bagaimana
penampilanmu tadi di myeong-dong? Aku tadi melihatmu ^^.
Me:
aissh, kenapa kau tidak menyapaku? -__-
Hanna: hahaha ^^.
Me:
jebal, ayo kita bertemu disuatu tempat.
Hanna: hmm, anii chanyeol-ah. Kupikir itu
tidak perlu.
Me:
ah, wae?! Kalau begitu, aku minta nomor ponselmu!
Hanna: shireo!!
Me:
ah, wae?! Jebal!!
Hanna: untuk apa?
Me:
aku hanya ingin mendengar suaramu.
Hanna: aku akan memberikannya, tapi
berjanjilah untuk tidak memintaku untuk bertemu denganmu lagi.
Me:
ne, i cross my heart ;)
Setelah
aku mendapatkan nomor ponselnya, aku langsung menyimpannya di ponselku dan
meneleponnya.
“yeoboseyo?”
“yeoboseyo,
Hanna-yaa. Nan, Park Chanyeol.”
“Chanyeol siapa?”
“yaa,
kau tidak ingat. Park Chanyeol, kita kan baru saja chatting tadi.”
“kkk, arra. Aku hanya menggodamu.”
“ayo
kita ke cafe.” Seruku spontan.
Tuuut
tuuuut tuuut
“yeoboseyo,
yaa Hanna-yaa. Aissh, kenapa tiba-tiba saja aku bicara seperti itu.” Seruku
sambil mengacak-acak rambutku. Saat itu juga, aku langsung mengirimkan sms
untuknya.
To: 85267*****: Hanna-yaa, mianhae. Tadi aku
terlalu senang mendengar suaramu, makanya aku spontan berbicara seperti itu.
Mianhae, jeongmal mianhae..
From: 85267*****: ne, arrasseo. Jebal,
jangan ulangi lagi.
To:
85267*****: ne, gomawo karena sudah memaafkanku J
From: 85267*****: hmm, nevermind.
.......................
Next day
“aissh,
bagaimana bisa aku lupa menyetel alarm-ku semalam?!” gerutuku sambil berlari
menuju halte bus dekat apartemenku. Tiba-tiba saja, seorang pengendara motor
berhenti didepanku dan membuka helm-nya.
“naiklah.”
“Daniel?”
“waeyo? Ayo
cepat naik.”
“anii, aku naik
bus saja.”
“sudah naiklah.
Belum tentu kau akan dapat bus dengan cepat.” Serunya sambil memberiku sebuah
helm. “ayo.”
“hmm, baiklah.”
Seruku lalu memakai helm dan naik ke motornya.
“pegangan yang
erat.” Serunya sambil melingkarkan tanganku diperutnya, lalu melaju kencang.
“yaa,
pelan-pelan saja menyetirnya.” Seruku sambil sedikit ketakutan, tapi dia malah
tertawa.
........................
In Seoul Art
College, parking lot.
“gomawo.”
Seruku sambil mengembalikan helm-nya.
“apa kau ingin
aku mengantarmu pulang nanti?” tanyanya.
“asalkan kau
tidak menyetir seperti tadi, boleh saja.” Godaku. Tapi dia hanya tertawa.
“aahh, mungkin
aku akan menyetir lebih kencang.” Godanya.
“aissh,
jinjja.” Gerutuku. Tiba-tiba saja dia mengelus kepalaku.
“ah, aku harus
kekelas sekarang. Annyeong.” Seruku lalu pergi meninggalkannya.
Ada apa dengannya? Dia tidak pernah seperti
ini sebelumnya. Aneh.
..............................
In Seoul Art College’s
Cafe.
“heuh?
Hanna off? Apa mata kuliahnya belum selesai?” seruku sambil menyeruput choco
blend-ku.
Saat
aku melihat sekeliling cafe, kulihat Geum Hee sedang duduk sendiri sambil
menyalakan laptopnya. Aku langsung mengambil Choco blend-ku dan menghampirinya.
Tapi tiba-tiba saja, Daniel duduk disebelahnya.
“aah,
benar juga. Yaa Park Chanyeol, jangan seperti ini lagi. Dia itu sahabatmu
sendiri.” Seruku pada diriku sendiri lalu mengemasi barangku dan pergi.
...............................
Sambil menunggu loading laptop-ku
selesai, aku menyeruput blueberry milkshake yang kubeli tadi. Tiba-tiba saja, Daniel
duduk disebelahku.
“hai.” Sapanya.
“hai.” Seruku
sambil tersenyum.
“kau sedang
apa?”
“Cuma on
messenger bentar.”
“hmm, sepulang
kuliah kau ada janji?”
“ne?”
“oh, Chanyeol
hyung. Sepertinya dia sedang bad mood.” Seru Daniel dan spontan aku langsung
menoleh.
Ada apa dengannya?
“ah, ada barangku yang
tertinggal dikelas. Tolong jaga laptopku sebentar.” Seruku lalu berlari
meninggalkan Daniel.
.......................
Geum Hee terus berlari mengejar
Chanyeol yang jaraknya cukup jauh darinya.
Namun, langkahnya terhenti saat melihat Jiyeon memeluk Chanyeol dari
belakang.
......................
“kau sudah temukan barangmu yang
tertinggal?” tanya Daniel saat aku kembali ke cafe. Tapi aku tidak menjawabnya.
“waeyo? Apa
terjadi sesuatu?” tanya Daniel.
“ani,
gwenchana.”
“aku pulang
dulu, tiba-tiba aku tidak enak badan.” Lanjutku sambil mengemasi barangku.
“neo gwenchana?
Biar kuantar pulang.” Serunya sambil menggandeng tanganku.
“ani,
gwenchana. Aku naik bus saja.” Seruku sambil melepas tangannya dan pergi.
.........................
Geum Hee hanya melamun saat dia duduk
dibangku bus. Dia masih terbayang-bayang kejadian tadi, saat Jiyeon memeluk
Chanyeol dari belakang.
Apa mereka pacaran?
Hanya itu kata-kata yang
terngiang dibenaknya.
“heuh?” seru Geum Hee
dengan perasaan linglung sambil melihat keluar jendela.
“jogiyo ahjussi, ini sudah
sampai mana?” tanya Geum Hee pada paman yang duduk didepannya.
“sebentar lagi kita
sampai di halte dekat Apgujeong-dong.”
“ne?!” seru Geum Hee lalu
berdiri dan menyuruh supir untuk berhenti.
“gamsahamnida.” Seru Geum
Hee sambil sedikit membungkuk lalu keluar dari bus.
........................
“aissh, jinjja. Geum Hee pabo!
Bisa-bisanya kau tidak turun di halte dekat apartemenmu tadi.” Gerutuku sambil
memukul kepalanya pelan. Tiba-tiba saja, ada sebuah motor yang berhenti
didekatku.
“aku mengkhawatirkanmu,
makanya aku mengikuti bus yang kau naiki tadi. Ayo, mau tidak mau kau harus
pulang denganku. Aku akan menyetir dengan pelan.” Seru Daniel sambil turun dari motornya dan
memakaikanku helm.
.......................
“gomawo.”
Seruku sambil mengembalikan helm-nya.
“pulanglah.”
Pintaku sambil tersenyum.
“anii, aku akan
mengantarmu sampai depan pintu.” Pinta Daniel lalu menggandeng tanganku.
“gwenchana.”
Seruku sambil tersenyum.
“turuti
perintahku.”
.......................
Chanyeol keluar dari apartemen
hyung-nya sambil membawa tas gitarnya dan pergi menuju lobby apartemen. Tapi
langkahnya berhenti saat dia melihat Daniel berdiri didepan pintu salah satu
apartemen bersama seorang gadis. Dia mengamati dengan seksama siapa gadis yang
sedang bersama Daniel. Kakinya terasa lemas setelah tahu bahwa gadis yang
bersama Daniel adalah Geum Hee. Bahkan dia sekarang merasa kalau jantungnya
sudah tidak berdetak setelah melihat Daniel memeluk Geum Hee dan mengelus
kepalanya.
...........................
“gomawo.” Seru Geum Hee saat mereka
sudah sampai didepan pintu apartemennya.
“makanlah, mukamu
terlihat sedikit pucat. Apa perlu aku membelikanmu makanan?” tawar Daniel
dengan nada prihatin.
“aniyo, gwenchana.” Tolak
Geum Hee lembut. Tiba-tiba saja, Daniel memeluknya dengan lembut dan membelai
kepalanya.
“kumohon jaga
kesehatanmu, aku benci melihatmu seperti ini.” Bisik Daniel lembut sambil terus
membelai kepala Geum Hee. Tapi dia tidak menjawab apapun. Jantungnya terasa mau
copot karena Daniel masih tetap memeluknya. Sebenarnya dia tidak menginginkan
ini, tapi dia tidak tahu bagaimana cara menolaknya.
“masuklah.” Pinta Daniel
lembut yang spontan membuat Geum Hee memasukkan password apartemennya dan masuk
meninggalkan Daniel diluar.
..........................
Chanyeol membanting tas
gitarnya disofa kamarnya dan melempar badanku dikasur. Entah mengapa hari ini
sangat buruk baginya.
Apa aku menyukainya?
Kenapa aku bertingkah seperti ini
Hanya itu yang terlintas
dikepalanya. Dia butuh seseorang untuk berbagi cerita dengannya. Hanna, hanya
dia yang menurutnya bisa menenangkan perasaannya. Chanyeol langsung meraih
ponselnya dan menelpon Hanna.
“yeoboseyo.” Jawab Hanna lesu.
“Hanna-yaa, apa kau
sakit? Kau terdengar lesu sekali.” Seru Chanyeol khawatir.
“aku hanya sedang tidak enak badan. Bisakah kau tidak menggangguku
sebentar?”
.......................
“bisakah
kau tidak menggangguku sebentar?”
“ada apa
dengannya? Apa dia baik-baik saja? Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.” Seruku
sambil terus memikirkan perkataannya tadi.
Khawatir, bingung, kecewa, semuanya
bercampur menjadi satu dan itu membuatku gila. Aku ingin pergi kerumahnya, tapi
aku tidak tahu dimana rumahnya. Aku hanya punya nomor ponselnya, bukan alamat
rumahnya. Tunggu, nomor ponsel!
Aku langsung
meraih kunci mobilku dan pergi.
.........................
Namja itu berjalan menelusuri sebuah
gedung apartemen sambil mencari nomor apartemen yang tertera dikertas yang
sedang dia bawa. Matanya langsung tertuju pada sebuah pintu apartemen
bertuliskan ‘9439’, dia langsung mengetuk pintu itu.
Tok tok.
Seorang gadis manis
dengan rambut coklatnya yang terurai dan mukanya yang sedikit pucat langsung
membukakan pintunya.
“Cha-chanyeol?!” seru
gadis itu gugup.
“Geum Hee-yaa, kau
tinggal bersama Hanna?” tanya Chanyeol.
“aa, itu-“
“boleh aku masuk?” potong
Chanyeol, Geum Hee pun langsung mempersilahkan dia masuk dengan ragu.
Chanyeol duduk disebuah
meja belajar dengan laptop yang masih menyala diatasnya. Raut mukanya langsung
berubah spontan saat dia melihat layar laptop itu.
.........................
“a-aku bisa jelaskan
semuanya.” Seru Geum Hee.
“tidak ada yang perlu
dijelaskan, semuanya sudah jelas. Aku tidak ingin mengenalmu lagi.” Seru Chanyeol
lalu meninggalkannya pergi.
“neol saranghae!” seru
Geum Hee.
“niga saranghaji mothada.”
Jawab Chanyeol dingin lalu pergi meninggalkan apartemen Geum Hee tanpa menutup pintu apartemennya.
Kaki Geum Hee terasa
lemas dan tak kuat untuk berdiri lagi setelah mendengar jawaban Chanyeol. Geum
Hee yang tak kuat lagi berdiri tiba-tiba saja terjatuh dan pingsan.
라벨: Ahn Daniel, EXO, Fan Fiction, friendship, Park Chanyeol, Romance, Sequel, Teen Top 2012년 10월 14일 | 6:55 오후 | 0 star
Gue masih gak ngerti
kenapa lo tiba-tiba hilang begitu aja kayak gini. Bolak-balik hindarin gue, sms
gue gak dibales, pura-pura lupa gue. Maksud lo apa? Gitu gak mau dibilangin
tukang PHP, tapi elonya sendiri kayak gitu. Najong lu sumpah!
Jelas-jelas lo udah
pernah bilang kalo suka gue, tapi kenapa lo tiba-tiba ilang kebawa angin gini
hah?! Seenggaknya lo kasih tau ke gue kenapa lo kayak gini. Doh, cemen banget
sih lo jadi cowok?! Banci tau gak!!!
Trus maksud lo rangkul
gue waktu itu apa? Mau bikin gue makin ngefly?! Duh, makasih, tapi gue gak
butuh itu. Ngerti lo?!
Kalo lo baca ini, please
jelasin semuanya kayak gini. Biar gak gantung!!! Sekian.
라벨: Curhat, I My Me Mine 2012년 10월 10일 | 2:27 오후 | 0 star
Damn!! Gegara gue mikirin dia jadinya kambuh kan. Mana obat
habis lagi, doh! Apa gue terlalu mikirin dia ya? Toh juga dia gak mungkin
mikirin gue. Haha, goblok banget gue.
Tapi mau gimana lagi? Gue gak bisa lupain dia. Gue bener-bener
udah sayang sama dia.
라벨: Curhat, friendship, I My Me Mine Sorry
| 2:22 오후 | 0 star
Jujur, selama ini gue gapernah punya temen
deket. Dari SD gue gak punya. Apa sih arti sahabat bagi kalian? Gue gak pernah
bisa ngartiin 1 kata itu sampe sekarang.
Dan gue akhirnya ketemu elo gas. Awalnya gue
Cuma anggep lo sahabat. Tapi kok lama-lama kayak gini perasaan gue. Gue pernah
ngaku ke elo kalo gue suka elo, dan lo juga pernah ngaku kan? Semenjak itu kita
smsan with full of feeling.
Hal yang paling gak bisa gue lupain waktu
lo rangkul gue dua kali waktu kita nonton film dirumah gue. Sumpah sampe
sekarang gue masih belum bisa ngelupain itu.
Tapi kenapa sekarang lo berubah? Lo ninggalin
gue setelah apa yang lo lakuin ke gue. Udah cukup gue dijauhin temen sekelas
gue, dan sekarang lo juga mau ninggalin gue gas? Lo gapapa gak suka sama gue,
lo boleh ngejek-ngejek gue, tapi please jangan tinggalin gue. Gue udah terlalu
sayang sama lo gas.
Lo yang bisa naikin mood gue.
Lo yang bikin gue bisa lupain dia.
Lo yang selalu gue kangenin.
Lo yang bikin gue betah disekolah.
Lo yang bikin gue terus jaga kesehatan,
biar gue bisa sekolah dan ketemu elo.
Lo yang bikin gue berangkat pagi biar
ketemu elo.
Lo yang bikin gue ceria lagi.
Lo, orang yang gue sayang.
I don’t want you, but i need u.
Sorry...
Kalo gue nyusahin elo.
Kalo gue sering gak bisa ngertiin elo.
Kalo gue sering bikin lo badmood.
Kalo gue sering ganggu elo.
라벨: Curhat, friendship, I My Me Mine Him
2012년 10월 2일 | 8:36 오후 | 0 star
Udah lama gak blogging, hehe. Habis
sibuk banget, tugas numpuk, latian paduan suara, ngurusin bazaar, pokoknya busy
banget daahh. Mumpung on blog, mau curhat dikit yaa.
Gue lagi suka anak, namanya Oh
Young Bae. Udah lama sih kita deket, Cuma dianya rada gengsi kayaknya sama aku.
Buktinya kalo disekolah kita jarang ngobrol, saling sapa aja kagak pernah.
Awalnya dia minta nomor gue sih
biasa aja, gue sih sama dia pengen temenan aja, gak lebih. Tapi kagak tau
kenapa kok gue lama-lama suka ama itu bocah ya? Gue juga gatau kenapa. Awal gue
ada feel sama dia sih gue gak terlalu berharap bisa pacaran ama dia. Masalahnya,
gue tau dia suka siapa. Meski dia udah sering bilang ke gue kalo dia udah gak
suka itu cewek, gue tau dia masih ada feel.
Puncaknya kemaren, gue sampe
ngira dia bakal nembak gue, gatau gue kesambet apa sampe mikir kayak gitu. Dan akhirnya
enggak.
Tadi waktu gue les, dia bilang ‘visit
blog gue’. Begitu sampe rumah, gue buka blognya trus baca postingannya....
Dari situ gue tau, dia Cuma pengen
deket, gak lebih. Seenggaknya, setelah gue baca postingan itu, gue bisa lebih
tau diri, kalo gue ama dia gak mungkin pacaran....
Tapi, meskipun kayak
gitu, gue masih mau kok jadi ‘temen deket’ lo. Dan semoga saja gue bisa
ngelupain rasa gue ke elo.
Sumpah ini curhatan geje banget
daahh..
라벨: Curhat, I My Me Mine |